Sabtu, 07 Maret 2015

Proses Pemasangan Batako



Proses Pemasangan Batako

Pertama tarik benang dari tiang ke tiang, lalu  batako press yang akan dipasang diberi air sampai basah, agar batako & adukan dapat merekat dengan sempurna, kemudian diatas media yang akan dipasang  diberi adukan (adukan tidak perlu terlalu banyak) hanya cukup untuk satu buah batako press, lalu letakan dengan cara  batako press dibalik (posisi lubang taruh pada permukaan bawah) cara menaruhnya pun seperti layaknya pesawat akan mendarat, setelah  batako press terpasang lalu  batako press ditekan perlahan agar adukan merata dan batako tidak miring,
Disarankan tebal adukan sekitar ± 1 cm, antara batako & batako .
Sebagai penutup pasangan batako tembok diberi plesteran guna meratakan permukaan pasangan atau apabila untuk pasangan batako expose tidak perlu menggunakan plesteran karena batako press indobata tahan terhadap pengaruh cuaca dan pengaruh mekanik .

Faktor Tenaga Kerja :

Ketrampilan kerja atau kerapihan tukang yang melaksanakan pekerjaan pasangan adalah factor utama, karena biarpun kita memiliki  batako press sebagus apapun. Bila tukang yang mengerjakan tidak memiliki keterampilan / kerapihan maka dinding akan terlihat tidak bagus. Disarankan agar mencari tukang yang mempunyai pengetahuan cukup tentang sifat-sifat bahan dan mempunyai keterampilan yang baik agar menghasilkan pemasangan  batako press yang baik.

Proses pembuatan tiang pondasi :

Kekuatan dengan rangka beton bertulang boleh dibangun diseluruh wilayah gempa. Mutu campuran beton yang dianjurkan minimum perbandingannya adalah 1 Cement : 2 pasir : 3 krikil, bahan pasir dan kerikil harus bersih dari lumpur. Kadar lumpur maksimum 5% untuk pasir dan 1% untuk kerikil. Pencampuran bahan tersebut menggunakan air setengah (0,5) bagian. Tulang utama minimum untuk kolom 4 Ø 12 mm dengan sengkang Ø8 jarak 10 cm, sedangkan tulangan memanjang balok menggunakan diameter minimum Ø 12 mm, dan tulangan sengkang Ø 8 jarak 15 cm
Hubungan antara balok dan kolom pinggir, dengan panjang penyaluran 50 cm. Pada pertemuan antar dinding dibuat kolom praktis dengan tulangan utama 4 Ø 10 dan tulangan sengkang Ø8 jarak 10 cm.
Semua kolom harus dilengkapi angkur dengan Ø 8 mm panjang 30 cm, maksimum setiap 6 lapis  batako press atau 3 lapis  batako press. Kuda-kuda diangkur dengan baik ke kolom atau ke balok keliling dengan Ø 12 mm. Hubungan balok pondasi memakai angkur Ø 10 mm setiap 1 m.

Pembahasan

Sampai saat ini masyarakat belum dapat berbuat banyak untuk mencegah terjadinya gempa bumi, mereka hanya bisa mengurangi akibat buruk yang ditimbulkan oleh gempa bumi dengan merencanakan dan membangun atau memperkuat bangunan rumahnya. Dari pengalaman bencana gempa bumi di Indonesia, bangunan yang roboh itu sebagian besar merupakan bangunan berdinding tembok yang dibangun secara spontan dan menurut kebiasaan setempat yang tidak benar untuk daerah gempa. Untuk membangun bangunan rumah tembok sesuai ketentuan konstruksi bangunan tahan gempa dengan memperhatikan :
Persyaratan bahan yang meliputi persyaratan, batako press dan adukan untuk pasangan tembok. Semua bahan harus memenuhi persyaratan STANDART NASIONAL INDONESIA (SNI) teknis yang berlaku.
Pekerjaan pemasangan sangat penting karena merupakan penentu terhadap kualitas pekerjaan pasangan tembok. Tahapan pekerjaan harus memenuhi persyaratan teknis.

Perkuatan rangka.

Perkuatan pada dinding tembok merupakan kolom, balok pondasi dan balok pengikat keliling, bisa dibuat dari beton bertulang atau kayu. Pemasangan banyaknya kolom praktis berdasarkan luas permukaan dinding yang berguna untuk mencegah keruntuhan dinding akibat beban permukaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar